Ismi Azizah
24213557
BAB 13
Tanggung Jawab Sosial Suatu Bisnis
1. Benturan
dengan Kepentingan Mayarakat
Proses produksi seringkali menyebabkan benturan
kepentingan antara masyarakat dengan perusahaan. Hal ini dapat terjadi pada
berbagai tingkat perusahaan (besar, menengah maupun perusahaan besar). Benturan
ini terjadi karena perusahaan menimbulkan polusi baik udara, air, limbah, dan
lainnya. Klasifikasi aspek pendorong dalam menunaikan tanggung jawab sosial,
maka perusahaan dituntut untuk mematuhi etika bisnis. Hal-hal pendorong
dilaksanakannya etika bisnis :
Dorongan dari pihak luar, dari lingkungan
masyarakat seringkali menghadapi kendala berupa adanya biaya tambahan yang
kadang cukup besar bagi perusahaan dan diperhitungkan biaya tambahan
untung-rugi usaha
Dorongan dari dalam bisnis itu sendiri, sisi
pebisnis yang melibatkan rasa, karsa, karya yang ikut mendorong diciptakanya
etika bisnis yang baik dan jujur. Penerapan prinsip manejemen terbuka hubungan
industrial pancasila, pengendalian mutu terpadu dengan gugus kendali mutunya
merupakan contoh penerapan manejemen yang berorientasi hubungan kemanusian.
2. Dorongan Tanggung Jawab Sosial
Klasifikasi masalah sosial yang mendorong pelaksanaan tanggung jawab sosial pada sebuah bisnis sebagai berikut:
a. Penerapan Manajemen Orientasi Kemanusiaan
Kegiatan intern yang muncul bersifat sangat kaku, keras, zakeliyk (saklek), birokratik, dan otoriter.
Manfaat Penerapan Manajemen Orientasi Kemanusiaan
– Peningkatan moral kerja karyawan yang berakibat membaikny semangat dan produktivitas kerja.
– Adanya partisipasi bawahan dan timbulnya rasa ikut memiliki sehingga tercipta kondisi manajemen Partisipatif
– Penurunan absen karyawan yang disebabkan kenyamanan kerja sebagai hasil hubungan kerja yang menyenangkan dan baik.
– Peningkatan mutu produksi yang diakibatkan oleh terbentuknya rasa percaya diri karyawan.
– Kepercayaan konsumen yang meningkat dan merupakan modal dasar bagi perkembangan selanjutnya dari perusahaan.
b. Ekologi dan gerakan pelestarian lingkungan
Ekologi yang menitikberatkan pada keseimbangan antara manusia dan alam lingkungannya banyak di pengaruhi oleh proses produksi.
c. Penghematan energi
Pengurasan secara besar-besaran energi yang berasal dari sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui seperti batubara, minyak, dan gas telah banyak terjadi. Kesadaran bahw sumber daya tersebut tidak dapat diperbaharui telah mendorong dilaksanakannya proses efisiensi serta mencari pengganti sumber daya tersebut.
d. Partisipasi pembangunan bangsa
Kesadaran masyarakat pebisnis terhadap suksesnya pembangunan sangat diperlukan. Karena dengan adanya kesadaran tersebut, akan membantu pemerintah menangani masalah pengangguran dengan cara ikut melibatkan penggunaan tenaga kerja yang ada.
e. Gerakan Konsumerisme
Awal perkembangannya tahun 1960-an di negara barat yang berhasil memberlakukan Undang-undang Perlindungan Konsumen yang meliputi beragam aspek.
Tujuan dari gerakan konsumerisasi:
- Memperoleh perhatian dan tindakan nyata dari kalangna bisnis terhadap keluhan konsumen atas praktek bisnisnya.
- Pelaksanaan strategi advertensi/periklanan yang realistic dan mendidik serta tidak menyesatkan masyarakat.
- Diselenggarakan panel-panel diskusi antara wkil konsumen dengan produsen.
- Pelayanan purna jual yang lebih baik.
- Berjalannya proses public relation (PR) yang lebih menitikberatkan pada kepuasan konsumen daripada promosi semata.
Klasifikasi masalah sosial yang mendorong pelaksanaan tanggung jawab sosial pada sebuah bisnis sebagai berikut:
a. Penerapan Manajemen Orientasi Kemanusiaan
Kegiatan intern yang muncul bersifat sangat kaku, keras, zakeliyk (saklek), birokratik, dan otoriter.
Manfaat Penerapan Manajemen Orientasi Kemanusiaan
– Peningkatan moral kerja karyawan yang berakibat membaikny semangat dan produktivitas kerja.
– Adanya partisipasi bawahan dan timbulnya rasa ikut memiliki sehingga tercipta kondisi manajemen Partisipatif
– Penurunan absen karyawan yang disebabkan kenyamanan kerja sebagai hasil hubungan kerja yang menyenangkan dan baik.
– Peningkatan mutu produksi yang diakibatkan oleh terbentuknya rasa percaya diri karyawan.
– Kepercayaan konsumen yang meningkat dan merupakan modal dasar bagi perkembangan selanjutnya dari perusahaan.
b. Ekologi dan gerakan pelestarian lingkungan
Ekologi yang menitikberatkan pada keseimbangan antara manusia dan alam lingkungannya banyak di pengaruhi oleh proses produksi.
c. Penghematan energi
Pengurasan secara besar-besaran energi yang berasal dari sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui seperti batubara, minyak, dan gas telah banyak terjadi. Kesadaran bahw sumber daya tersebut tidak dapat diperbaharui telah mendorong dilaksanakannya proses efisiensi serta mencari pengganti sumber daya tersebut.
d. Partisipasi pembangunan bangsa
Kesadaran masyarakat pebisnis terhadap suksesnya pembangunan sangat diperlukan. Karena dengan adanya kesadaran tersebut, akan membantu pemerintah menangani masalah pengangguran dengan cara ikut melibatkan penggunaan tenaga kerja yang ada.
e. Gerakan Konsumerisme
Awal perkembangannya tahun 1960-an di negara barat yang berhasil memberlakukan Undang-undang Perlindungan Konsumen yang meliputi beragam aspek.
Tujuan dari gerakan konsumerisasi:
- Memperoleh perhatian dan tindakan nyata dari kalangna bisnis terhadap keluhan konsumen atas praktek bisnisnya.
- Pelaksanaan strategi advertensi/periklanan yang realistic dan mendidik serta tidak menyesatkan masyarakat.
- Diselenggarakan panel-panel diskusi antara wkil konsumen dengan produsen.
- Pelayanan purna jual yang lebih baik.
- Berjalannya proses public relation (PR) yang lebih menitikberatkan pada kepuasan konsumen daripada promosi semata.
3.
Etika Bisnis
Istilah Etika diartikan sebagai perbuatan standar
(standard of conduct) yang memimpin individu dalam membuat
keputusan. Etika adalah suatu studi mengenai yang benar dan yang salah dan
pilihan moral yang dilakukan oleh seseorang. Etika bisnis tersebut meliputi
etika dalam berinteraksi, yaitu:
1. Interaksi dengan konsumen
2. Interaksi dengan produsen lain
3. Iklan terhadap anak-anak
4. Iklan jasa professional
5. Iklan rokok, minuman yang memabukan
6. Etika dan suppliers
7. Etika terhadap pesaing
8. Etika hubungan dengan karyawan
9. Etika hubungan dengan public (Buchori Lama
168-176:1988).
Jenis-jenis Sistem Perekonomian:
A. Hubungan antara bisnis dengan Konsumen
Bentuk hubungan antara perusahaan bisnis dengan
konsumen yang terjalin dengan baik, sehingga terbentuk suatu keharmonisan.
Bisnis yang berlaku jujur terhadap konsumen, dan tidak memanfaatkan konsumen.
B. Hubungan antara bisnis dengan Karyawan
Bentuk hubungan ini meliputi : penerimaan (
recruitmen ), latihan ( training ), promosi, transfer, demosi maupun
pemberhenti ( termination ). Dimana semua bentuk hubungan tersebut harus
dijalan secara objektif dan jujur.
C. Hubungan antar bisnis
Pemberian informasi hubungan yang terjadi diantara
perusahhan, baik perusahaan kolega,pesaing,penyalur,grosir maupun
distributornya.
D. Hubungan antara bisnis dengan investor
Pemberian informasi yang benar terhadap investor
maupun calon investor merupakan bentuk hubungan ini. Sehingga dapat
menghimdari pengambilan keputusan yang keliru. Hubungan dengan
lembaga-lembaga keuangan.
E. Hubungan antara bisnis dengan Lembaga Keuangan
Jawatan pajak pada umumnya merupakan hubungan yang
bersifat financial, berkaitan dengan penyusunan laporan keuangan. Pelaksanaan
tanggung jawab social merupakan penerapan dan pelaksanaan kepedulian bisnis
terhadap lingkungan serta mengikuti etika bisnis. Penerapan etika bisnis adalah
maksud dari konsep stakcholder yang berlawan dengan konsep stockholder
4. Bentuk – Bentuk Tanggung Jawab
Sosial Suatu Bisnis
Penjabaran dari kepedulian sosial dari suatu bisnis
berbentuk pelaksanaan tanggung jawab sosial bisnis. Itu dapat dilihat bahwa
semakin tinggi tingkat kepedulian sosial suatu bisnis maka semakin meningkat
pula pelaksanaan praktek bisnis etik dalam masyarakat. Beberapa bentuk
pelaksanaan tanggung jawab sosial yang dapat kita temui di indonesia adalah
sebagai berikut :
a. Pelaksanaan Hubungan Industrialis Pancasila (HIP)
Kesepakatan Kerja Bersama (KKB) merupakan bentuk
pelaksanaan yang telah banyak dijalankan pengusaha dengan karyawannya dan
dituangkan dalam buku. Dimana diatur kewajiban dan hak masing-masing
pihak. Beberpa contoh hak karyawan adalah seperti cuti, tunjangan hari
raya, dan pakaian kerja.
b. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)
Penanganan limbah industri sebagai bagian dari
produksi sebagai bentuk partisipasi menjaga lingkungan.
c. Penerapan Prinsip Kesehatan Dan Keselamatan Kerja (k3)
Penekanan pada faktor keselamatan pekerja dengan
mempergunakan alat-alat yang berfungsi menjaga keselamatan, seperti topi
pengaman, masker pelindung maupun yang lainnya.
d. Perkebunan Inti Rakyat (PIR)
Sistem perkebunan yang melibatkan perkebunan besar
milik negara dan kecil milik masyarakat. Perkebunan besar berfungsi
sebagai inti dan motor penggerak perkebunan dimana semua bahan bakunya
diambil dari perkebunan kecil disekitarnya yang berfungsi sebagai plasma.
e. Sistem Bapak Angkat-Anak Angkat
Sistem ini melibatkan pengusaha besar yang
mengangkat pengusaha kecil/menengah sebagai mitra kerja yang harus mereka
bina. terkadang hal ini menyebabkan masalah kepada pengusaha besar, oleh
karena itu dibutuhkan kesadaran tinggi dalam pelaksanaannya.
Referensi :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar