Kelas : 4EB01
NPM : 24213557
BAB
I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Akuntansi secara umum memiliki
peranan yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat. Akuntansi merupakan
bidang ilmu pengetahuan yang telah berkembang pesat di dunia. Akuntansi telah
mengalami perkembangan dari masa ke masa. Dalam kenyataannya akuntansi harus
selalu berkembang agar mampu memberikan informasi yang diperlukan di suatu
perusahaan yang berada dalam lingkungan bisnis.
Sejarah akuntansi
merupakan sejarah internasional. Akuntansi merupakan ilmu yang dibutuhkan dalam
perkembangan bisnis. Akuntansi telah meraih keberhasilan besar dalam kemampuannya
untuk diterapkan dari satu kondisi nasional ke kondisi lainnya sementara
dipihak lain memungkinkan timbulnya pengembangan terus-menerus dalam bidang
teori dan praktek di seluruh dunia
Pada
abad ke-20, kekuatan ekonomi Amerika Serikat mulai tumbuh. Seiring dengan
pertumbuhan itu lah kerumitan masalah-masalah akuntansi mulai bermunculan.
Banyak sekolah-sekolah bisnis yang membantu perkembangan tersebut dengan meneruskan
bidang-bidang masalah dan pada akhirnya mengakuinya sebagai suatu ilmu akademik
yang dipelajari di berbagai sekolah tinggi dan universitas. Setelah Perang
Dunia II, pengaruh akuntansi semakin dirasakan dan juga dibutuhkan
keberadaannya dengan sendirinya pada belahan dunia barat, khususnya di negara Jerman
dan Jepang.
Seiring dengan perkembangannya,
akuntansi telah memberikan banyak gagasan gagasan baru dalam bidang ilmunya di
berbagai negara. Seperti dalam kenyataannya bidang akuntansi yang telah meluas
di daerah Eropa. Beberapa negara di belahan Eropa itu yaitu Perancis, Jerman,
dan Belanda yang merupakan anggota asli Masyarakat Ekonomi Eropa (Europan Economic Community) saat
didirikan pada tahun 1957. Lalu negara Inggris yang bergabung tahun 1973.
Keempat negara tersebut adalah beberapa negara pendiri International Accounting Standart Committee (lebih dikenal dengan International Accounting Standart Board/ IASB).
Adapun negara lainnya seperti Republik Ceko merupakan negara yang dikenal
dengan perekonomian “berkembang”. Pada tahun 1989 saat blok Soviet terpecah,
negara ini berubah dari ekonomi terencana menjadi ekonomi pasar.
Akuntansi
semakin meluas dibeberapa negara di dunia, sehingga dengan meluasnya
perkembangan akuntansi ini membawa pengaruh yang siginifikan bagi ilmu
akuntansi itu sendiri. Akuntansi semakin dirasakan manfaatnya bagi pihak
internal dan eksternal pemakai laporan keuangan suatu perusahaan. baik itu
untuk keputusan investasi atau penanaman modal pihak investor maupun bagi pihak
internal perusahaan sebagaimana laporan keuangan tersebut dijadikan acuan dalam
pengambilan keputusan terkait kebijakan yang akan dibuat manajemen untuk
perusahaan.
Dalam
penyajian akuntansi itu sendiri ada yang disebut standar akuntansi dimana
terdapat hukum dan anggaran dasar untuk mengatur penyusunan laporan keuangan.
Penerapan standar akuntansi ini melibatkan pihak sektor swasta dan sektor
publik atau pemerintah. Meskipun standar akuntansi telah diatur sedemikian rupa
dimasing-masing negara, tetap saja pada kenyataannya terjadi kerumitan antara
standar akuntansi yang telah dibuat dengan praktik akuntansi pada umumnya. tindak
hukum atas ketidakpatuhan akan standar akuntansi ini pun terkadang masih
bersifat lemah dan belum memenuhi kesempurnaan atas standar akuntansi yang
telah ditetapkan.
Dari
uraian yang telah dijelaskan diatas, maka dalam penulisan makalah ini, penulis
ingin mengetahui, memahami dan membandingkan
sistem akuntansi yang diterapkan di beberapa negara maju yang berada di negara
Eropa.
2. Rumusan Masalah
Adapun
rumusan masalah dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1.
Bagaimana
pengamatan tentang standar dan praktik akuntansi?
2.
Bagaimana
perkembangan IFRS di beberapa negara Eropa
3.
Bagaimana
sistem akuntansi keuangan di beberapa negara Eropa
3. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai
berikut :
1.
Untuk
memahami dan mengetahui standar dan praktik akuntansi
2.
Untuk
memahami dan mengetahui perkembangan IFRS
dalam Uni Eropa Eropa
3.
Untuk
memahami dan mengetahui sistem akuntansi di beberapa negara Eropa
4. Manfaat Penulisan
Manfaat dari penulisan
ilmiah ini yaitu diharapkan dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi
para pembaca, khususnya untuk memberikan informasi terkait akuntansi komparatif
yang diterapkan di negara Eropa dimana terdapaat lima negara yang memiliki
sistem perekonomian yang kuat yaitu Perancis, Jerman.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengamatan
tentang Standar dan Praktik Akuntansi
Standar akuntansi merupakan regulasi atau aturan yang
mengatur tentang penyusunan laporan keuangan termasuk didalamnya hukum dan
anggaran standar dalam menetapkan standar tersebut. Sehingga dapat dikatakan
bahwa standar akuntansi merupakan hasil dari susunan standar. Namun, praktik yang
sebenarnya bisa saja menyimpang dari apa yang sudah ditetapkan dalam standar. Hal ini
dapat disebabkan oleh hal-hal berikut:
1. Hukuman untuk
kegagalan dengan pernyataan akuntansi resmi masih bersifat lemah atau tidak efektif. Perusahaan tidak selalu
mengikuti standar-standar yang ada.
2. Banyak perusahaan
yang dengan
sukarela melaporkan lebih banyak informasi dari yang seharusnya.
3. Beberapa negara mengijinkan perusahaan untuk tidak mengikuti standar akuntansi jika hal tersebut bisa membuat perusahaan menyajikan hasil operasi dan posisi keuangan
perusahaan dengan lebih baik.
Auditing untuk
laporan keuangan itu sendiri memiliki hubungan yang paralel
dengan jenis sistem hukum dan peranan serta tujuan pelaporan keuangan. Auditor dapat
melakukan pertimbangan apabila tujuan audit adalah untuk melakukan atestasi
terhadap penyajian wajar laporan keuangan. Tujuan utama
audit adalah untuk memastikan bahwa catatan dan laporan keuangan perusahaan
sesuai dengan ketentuan hukum.
Penyusunan standar akuntansi biasanya
menggabungkan kombinasi kelompok-kelompok yang berasal dari sektor publik dan sektor
swasta. Sektor umum meliputi perwakilan-perwakilan suatu instansi public seperti perwakilan petugas
pajak, perwakilan pemerintah yang bertanggung jawab atas hukum
komersial, dan komisi keamanan. Sedangkan dalam
sektor swasta
meliputi profesi akuntansi dan kelompok-kelompok lain yang dipengaruhi oleh
proses pelaporan keuangan. Dimana peranan
dari kelompok-kelompok tersebut dapat berbeda pengaruhnya di masing-masing
negara.
Standar akuntansi dan praktik akuntansi dalam kenyatannya memiliki hubungan yang sangat rumit, dan tidak selalu
bergerak dalam gerakan yang satu arah. Praktik akuntansi dapat dipengaruhi oleh tekanan pasar,
tekanan itu berupa persaingan pendapatan dalam pasar modal. Persaingan dalam perusahaan-perusahaan dapat dengan mudah memberikan informasi diluar apa yang telah ditetapkan dalam standar akuntansi. Dimana permintaan akan informasi
tersebut dibutuhkan baik untuk pihak investor, kreditor maupun pengguna
informasi lainnya. Jika permintaan akan informasi tersebut cukup kuat, maka standar yang telah ditetapkan bisa saja berubah untuk menutup informasi yang awalnya bersifat
sukarela.
2.
IFRS dalam Uni Eropa
Kecenderungan dalam laporan keuangan berbicara kearah kewajaran penyajian, setidaknya bagi laporan keuangan gabungan.
Pada tahun 2002, Uni Eropa menyetujui sebuah aturan akuntansi yang mengharuskan
semua perusahaan Uni Eropa yang terdaftar dalam sebuah pasar
resmi di Eropauntuk
mengikuti IFRS dalam laporan keuangan gabungan mereka, aturan tersebut dimulai pada tahun 2005. Negara-negara anggota
dibebaskan untuk memperluar persyaratan ini bagi semua perusahaan bukan hanya
perusahaan yang terdaftar, termasuk laporan keuangan perusahaan pribadi. Penggabungan
laporan keuangan bisa terlaksana
sesuai yang diharapkan dimana aturan IFRS tersebut
disajikan, tetapi perbedaannya
tetap ada ketika tidak ada penggabungan laporan keuangan.
Agar dapat memahami akuntansi di Eropa, seseorang harus bisa
memahami IFRS dan persyaratan akuntansi setempat terlebih dahulu . Banyak perusahaan yang memilih untuk mengikuti persyaratan
setempat diperusahaan-perusahaan di mana IFRS tersebut digunakan. Sebagai contoh, perusahaan tersebut bisa saja menganggap IFRS
tidak sesuai atau terlalu rumit untuk kebutuhuhan mereka. Sehingga mereka lebih memilih untuk mengikuti persyaratan atau aturan
setempat dalam menyajikan laporan keuangan perusahaan mereka.
1.
Persyaratan IFRS
Berikut ini adalah bersyaratan IFRS yang terdapat dibeberapa negara di
Eropa
Perancis
|
Jerman
|
|
Perusahaan terdaftar-laporan keu. gabungan
|
Diharuskan
|
Diharuskan
|
Perusahaan terdaftar-laporan keuangan perusahaan pribadi
|
Dilaranga
|
Dibolehkan, tapi hanya untuk tujuan informasionala
|
Perusahaan tidak terdaftar-laporan keu. gabungan
|
Dibolehkan
|
Dibolehkan
|
Perusahaan tdk terdaftar-laporan keuangan perusahaan pribadi
|
Dilarangb
|
Dibolehkan, tapi hanya untuk tujuan informasionala
|
catatan:
a Laporan keuangan perusahaan
tertutup Perancis dan Jerman harus disusun dengan menggunakan persyaratan
akuntansi setempat karena laporan-laporan ini merupakan dasar untuk pajak dan
dividen.
b IFRS tidak diperbolehkan dalam
laporan keuangan perusahaan pribadi yang tidak terdaftar di Ceko karena
dianggap bahwa IFRS bisa terlalu rumit dan memakan biaya untuk
perusahaan-perusahaan pribadi yang kecil ini.
2. Laporan keuangan
Laporan keuangan dalam aturan IFRS terdiri atas neraca gabungan, laporan laba-rugi,
laporan kas, laporan perubahan ekuitas (atau laporan laba rugi dan pengeluaran
yang diakui), dan catatan penjelasan. Ungkapan catatan harus mencakup hal-hal berikut:
1.
Kebijakan akuntansi yang diikuti
2. Penilaian yang dibuat oleh manajemen dalam menetapkan
kebijakan akuntansi yang penting
3. Asumsi utama mengenai masa depan dan sumber-sumber
penting tentang ketidakpastian estimasi
Informasi dalam
akuntansi komparatif hanya dibutuhkan untuk periode terdahulu. Tidak ada persyaratan IFRS untuk menunjukan lapotan keuangan
entitas perusahaan induk
sebagai tambahan bagi laporan keuangan gabungan. Persyaratan IFRS untuk
menghasilkan laporan keuangan sementara juga tidak
ada. Penggabungan didasarkan pada control,
yang merupakan kekuatan untuk mengatur kegiatan keuagan dan operasi entitas
lain. Secara umum, semua cabang harus digabungkan bahkan jika kontrol dalam cabang tersebut bersifat sementara atau cabang beroperasi di bawah
pembatasan transfer dana jangka
panjang yang ketat. Kewajaran penyajian memang diperlukan.
IFRS bisa dikesampingkan hanya dalam keadaan yang sangat jarang untuk mencapai
kewajaran penyajian. Ketika IFRS dikesampingkan, pengaruh alam, pertimbangan
dan keuangan awal dari IFRS harus diungkapkan.
3. Patokan Akuntansi
Dalam aturan IFRS, semua
kombinasi bisnis dianggap sebagai pembelajaran. Goodwill merupakan perbedaan
antara harga pasar dari pertimbangan yang ada dan harga pasar dari asset
cabang, kewajiban, dan kewajiban bersayarat. Goodwill yang negatir harus segera
diakui dalam pendapatan. Entitas-entitas yang dikontrol
bersama-sama bisa dibukukan, baik untuk gabungan yang proporsional atau metode
ekuitas. Dimana metode ekuitas ini
digunakan dalam penanaman modal perusahaan gabungan.
Translasi laporan keuangan dari operasi asing
didasarkan pada konsep mata uang fungsional. Mata uang fungsional merupakan
lingkaran ekonomi utama di mana entitas asing tersebut beroperasi. Mata uang
tersebut bisa berupa mata uang yang sama yang digunakan oleh perusahaan induk
untuk menyususn laporan keuangannya atau mata uang yang berbeda. Dimana aturan tersebut yang pertama yaitu jika entitas asing memiliki mata
uang fungsional yang berbeda dari mata uang dalam laporan perusahaan induk,
maka laporan keuangannya akan ditranslasikan dengan menggunakan metode tarif
yang ada dengan penyesuaian hasil transalasi yang dicakup dalam ekuitas
pemegang saham. Lalu aturan yang kedua yaitu jika entitas
asing memiliki mata uang yang sama dengan mata uang laporan perusahaan induk, maka laporan keuangan akan ditranslasikan
sebagai berikut :
a.
Tingkat akhir tahun untuk artikel moneter
b.
Tingkat bursa berdasarkan tanggal transaksi untuk
artikel non-moneter yang
diterima pada nilai perolehan
c.
Tingkat bursa berdasarkan tanggal penilaian untuk
artikel non-moneter yang diterima pada nilai wajar
Penyesuaian transalasi dimasukkan dalam pendapatan
periode yang sedang berjalan. Yaitu aturannya adalah jika entitas asing memiliki mata uang fungsional dari
sebuah ekonomi dengan inflasi yang sangat tinggi, laporan keuangannya pertama
kali diulangi untuk efek inflasi, selanjutnya ditranslasikan dengan menggunakan
metode tarif yang telah dijelaskan sebelumnya. Asset
dinilai berdasarkan harga perolehan atau harga pasar. Revaluasi harus digunakam secara teratur dan semua barang dari kelas tertentu harus
dinilai kembali. Pinjaman keuangan dikapitalisasi dan diamortisasi, sementara
pinjaman operasional pada dasar yang sistematis, biasanya membayar utang
pinjaman pada metode garis
lurus.
3. Sistem
Akuntansi Keuangan di beberapa negara Eropa
1. Prancis
Prancis merupakan pendukung utama penyeragaman akuntansi nasional didunia. Menteri
Ekonomi Nasional menyetujui Plan Comptable General formal yang pertama pada
September 1047. Plant Comptable General berisi :
1. Tujuan dan
prinsip laporan dan akuntansi keuangan
2. Definisi aktiva, utang, ekuitas pemegang saham, pendapatan, dan pengeluaran
3. Aturan pengakuan dan penilaian
4. Daftar akun standar, ketentuan terkait
penggunaannya, dan ketentuan tata buku lainnya.
5. Contoh
laporan keuangan dan aturan penyajiannya
Dasar utama untuk regulasi akuntansi di Prancis adalah
Undang-undang Akuntansi 1983 dan Dekrit Akuntansi 1983, yang menjadikan Plan
Comptable General suatu kewajiban bagi semua perusahaan. Setiap perusahaan
harus membuat sebuah panduan akuntansi jika dianggap perlu untuk memahami dan
mengatur proses akuntansi. Ciri khusus
akuntansi di Prancis adalah terdapatnya dikotomi antara laporan keuangan
perusahaan secara tersendiri dengan laporan keuangan kelompok usaha yang
dikonsolidasika. Meskipun akun – akun perusahaan secara tersendiri harus
memenuhi ketentuan peraturan wajib, hukum memperbolehkan perusahaan Prancis
untuk mengikuti Standar Pelaporan Keuangan Internasional, bahkan prinsip
akuntansi yang diterima umum di AS yaitu GAAP dalam menyusun laporan keuangan
konsolidasi. Alasan utama untuk fleksibilitas ini adalah ketika Direktif
ketujuh UE diberlakukan pada tahun 1986, banyak perusahaan multinasional
Prancis yang telah menyusun laporan keuangan konsolidasi berdasarkan prinsip
Anglo Saxon untuk keperluan pencatatan saham di luar negeri.
Regulasi
dan Pelaksanaan Akuntansi
Ada lima perusahaan besar yang terlibat dalam
penyusunan atandar di Prancis :
1.
Counseil National de la Comptabilite, atau CNC (Badan
Akuntansi Nasional)
2.
Comite de la Reglementation Comptable, atau CRC
(KOmite Regulasi Akuntansi)
3.
Autorite des Marches Financiers, atau AMF (Otoritas
Pasar Keuangan)
4.
Ordre des Experts-Comptable, atau OEC (Institute
Akuntan Publik)
5.
Compagnie National des Commissaires aux Comptes, atau
CNCC (Institute Nasional Undang-undang Auditor)
CNC terdiri dari 58 anggota yang mewakili profesi
akuntansi, pegawas sipil, dan
atasan, persatuan dagang, dan kelompok-kelompok sektor swasta lainnya. Sebuah
Urgent Issue Committee tergabung dalam CNC untuk menyelesaikan masalah-masalah
akuntansi yang memerlukan resolusi yang cepat. Penunjukkan dalam CNC sangat
bergengsi, dan rekomendasinya sangat berbobot. Oleh karena
kebutuhan akan cara penyediaan otoritas pengaturan yang luwes dan cepat untuk
standar akuntansi. CRC didirikan pada tahun 1998. CRC mengubah pengaturan dan
rekomendasi CNC menjadi regulasimyang mengikat.
Perusahaan-perusahaan Prancis secara tradisional
kurang bergantung pada pasar modal daripada sumber-sumber keuangan lainnya.
Organisasi Prancis-AMF- yang sepadan dengan Securities and Exchange AS memiliki
pengaruh penting yang terbatas pada susunan standar akuntansi. AMF mengawsai
masalah-masalah pasar yang baru dan operasi pasara regional dan nasional. AMF
memiliki otoritas untuk mengeluarkan aturan laporan dan pengungkapan tambahan
untuk perusahaan yang terdaftar. AMF bertanggung jawab untuk melaksanakan
pemenuhan persyaratan laporan oleh perusahaan-perusahaan Prancis yang
terdaftar. Ada dua divisi yang memeriksa kepatuhannya. Division of Corporate
Finance (SOIF) mengadakan sebuah tinjauan umum tentang aspek-aspek hukum,
ekonomi, dan keuangan dari berkas-berkas dokumen AMF (termasuk laporan
tahunan). Accounting Division (SACF) memeriksa kepatuhan standar akuntansi.
Laporan
Keuangan
Perusahaan di Prancis harus melaporkan hal-hal berikut
:
1. Neraca
2. Laporan laba
rugi
3. Catatan atas
laporan keuangan
4. Laporan
direktur
5. Laporan
auditor
Laporan keuangan dari semua perusahaan dan
perusahaan kewajiban terbatas lainnya di atas ukuran tertentu harus diaudit.
Perusahaan-perusahaan besar juga harus mempersiapkan dokumen-dokumen yang
berhubungan dengan pencegahan kebangkrutan bisnis dan sebuah laporan nasional,
yang keduanya merupakan ciri khas Prancis. Untuk
memberikan tinjauan yang baik dan benar, laporan keuangan harus disiapkan
sesuai dengan legislasi dan dengan keyakinan yang baik. Fitur signifikan dalam
laporan keuangan Prancis adalah persyaratan untuk penulisan catatan kaki yang
ekstensif dan rinci, yang
meliputi hal-hal berikut :
1.
Penjelasan pengukuran aturan yang digunakan (misalnya
kebijakan akuntansi)
2.
Perlakuan akuntansi untuk pos-pos dalam mata uang asing
3.
Laporan perubahan dalam aktiva tetap dan depresinya
4.
Rincian provisi
5.
Rincian setiap revaluasi yang dilakukan
6.
Laporan utang dan piutang menurut waktunya
7.
Daftar anak perusahaan dan pembagian saham
8.
Jumlah tanggungan pensiun dan kepentingan pengunduran
diri lainnya
9.
Rincian pengaruh pajak pada laporan keuangan
10. Jumlah
rata-rata karyawan yang diurutkan menurut kategorinya
11. Analisis
perputaran menurut aktivitas dan secara geografis
Laporan direktur mencakup sebuah tinjauan tentang
aktivitas perusahaan selama satu tahun, prospek masa depan perusahaan, kejadian
penting pasca-disusunnya neraca, aktivitas riset dan pengembangan, dan sebuah
ringkasan tentang hasil perusahaan selama lima tahun terakhir. Undang-undang
Prancis juga berisi ketentuan yang ditujukan untuk mencegah kebangkrutan.
Pengukuran Akuntansi
Akuntansi di Prancis memiliki
karakteristik ganda yaitu perusahaan yang dimiliki pribadi harus mematuhi
peraturan yang tetap, sedangkan kelompok usaha konsolidasi atau usaha yang
bentuknya gabungan memiliki fleksibilitas lebih besar. Akuntansi untuk
perusahaan individual merupakan dasar hukum untuk membagikan dividen dan
menghitung pendapatan kena pajak. Asset-asset berwujud biasanya dihiting
berdasarkan nilai perolehan. Walaupun revaluasi diperbolehkan , tetap dikenakan
pajak sehingga jarang ditemukan dalam prakteknya. Asset-asset didepresiasikan
menurut ketentuan pajak, biasanya dengan menggunakan metode garis lurus atau
saldo menurun. Persediaan harus dihitung pada nilai terendah atau nilai yang
dapat dicapai dengan menggunakan metode first in, first out (FIFO) atau metode
rata-rata tertimbang. Biaya riset
dan pengembangan dibebankan pada saat terjadinya, tapi bisa dikapitalisasi
dalam keadaan-keadaan tertentu. Jika dikapitalisasi, biaya riset dan
pengembangan harus diamortisasi kurang dari lima tahun. Asset-asset yang
dipinjamkan tidak dikapitalisasi, dan biaya sewa dibebankan. Kepentingan
pensiun dan pengunduran diri biasanya dibebankan ketika dibayarkan, dan
tanggungan masa depan jarang diakui sebagai hutang. Dengan adanya pengecualian, antara Prancis mengenai
laporan keuangan gabungan yang mengikuti pendekatan isi pokok laporan kewajaran
penyajian daripada bentuknya.
2. Jerman
Di Jerman
lingkungan akuntansi mengalami perubahan terus – menerus. Dalam suatu peristiwa
yang besar, Hukum Perusahaan tahun 1965 mengubah sistem pelaporan keuangan Jerman
dengan mengarah pada ide -ide Inggris dan Amerika. Pada awal tahun 1970-an, Uni
Eropa mulai mengeluarkan direktif harmonisasi
yang harus diadopsi oleh negara-negara anggotanya ke dalam hukum nasional. Ada dua
undang-undang baru yang dikeluarkan pada tahun 1998.
1. Undang-undang yang pertama menambahkan sebuah
paragraph baru dalam buku ketiga German Commercial Code yang memungkinkan
perusahaan yang mengeluarkanekuitas atau utang pada pasar modal resmi untuk
menggunakan prinsip akuntansi internasional dalam laporan keuangan gabungan
mereka.
2. Undang-undang yang kedua memungkinkan adanya penetapan
perusahaan sektor swasta ungtuk menyusun standar akuntansi bagi laporan
keuangan gabungan.
Undang-undang perpajakan juga
sangat menentukan akuntansi komersial. Prinsip penentuan menyatakan bahwa
penghasilan kena pajak ditentukan oleh apa pun yang dibukukan dalam catatan
keuangan sebuah badan usaha. Karakteristik
dasar ketiga dari akuntansi Jerman adalah ketergantungannya pada keputusan
undang-undang dan pengadilan. Tidak ada lagi yang memiliki kekuatan mengikat
atau otoritatif.
Regulasi dan Penegakan Aturan Akuntansi
Undang-undang tahun 1998 tentang kendali dan transparansi
memperkanalkan persyaratan bagi Menteri Kehakiman untuk mengakui dewan susunan
standar nasional untuk memberikan tujuan-tujuan berikut:
1. Mengembangkan rekomendasi untuk penerapan standar
akuntansi dalam laporan keuangan gabungan.
2.
Menganjurkan Menteri Kehakiman mengenai standar
akuntansi yang baru.
3.
Mewakili Jerman dalam organisasi akuntansi
internasional seperti IASB.
German Accounting Standards Committee
(GASC), didirikan tidak lama sesudahnya, dan selanjutnya
diresmikan oleh Menteri Kehakiman sebagai otoritas penyusun standar Jerman. GASC
mengawasi German Accounting Standards Board (GASB), yang melakukan pekerjaan
teknis dan mengeluarkan standar akuntansi. GASB berisi tujuh orang ahli audit,
analisis keuangan, akademis, dan industri yang mandiri.
Sistem penyusunan standar akuntansi Jerman secara umum
sama dengan sitem yang digunakan di Inggris dan Amerika Serikat, dan sama
dengan IASB. Namun demikian penting
diperhatikan bahwa standar GASB adalah rekomendasi wajjib yang hanya berlaku
untuk laporan keuangan konsolidasi. GASB dibentuk untuk mengembangkan suatu
standar Jerman yang sesuai dengan standar akuntansi internasional. Pada tahun
2003 GASB menerapkan strategi baru dan menyelaraskan program kerjanya dengan
usaha IASB untuk mencapai konvergensi standar akuntansi secara global.
Laporan
Keuangan
Undang- undang menetapkan isi dan format laporan
keuangan, yang mencakup hal-hal berikut:
1.
Neraca
2.
Laporan laba rugi
3.
Catatan
4.
Laporan manajemen
5.
Laporan auditor
Keistimewaan dari sistem laporan keuangan Jerman adalah
adanya laporan pribadi dari auditor kepada dewan direktur dan dewan pengawas
perusahaan. Laporan ini mengomentari prospek masa depan perusahaan dan
khususnya faktor-faktor yang bisa mengancam kelangsungannya. Semua
perusahaan, bukan hanya yang terdaftar, bisa menggunakan IFRS dalam menyusun
laporan keuangan gabungan mereka. Namun, laporan keuangan perusahan pribadi
harus mengikuti persyaratan HGB. Perusahaan memiliki pilihan untuk juga
mengeluarkan laporan keuangan perusahaan pribadi menurut IFRS untuk tujuan
informasional.
Pengukuran
Akuntansi
Ciri utama
sistem pelaporan keuangan di Jerman adalah laporan secara pribadi oleh auditor
kepada dewan direktur pengelola perusahaan dan dewan pengawas perusahaan.
berikut ini adalah pengukuran akuntansi yang ada di Jerman:
1. Metode pembelian adalah metode konsolidasi
yang utama Ada dua bentuk metode pembelian yang diizinkan yaitu metode nilai buku dan metode revaluasi (biasanya berbeda dalam laporan
kepentingan minoritas).
2. Aktiva dan
kewajiban dari perusahaan yang diakuisisi dinilai sebesar nilai kini dan jumlah
yang tersisa merupakan goodwill. Goodwill dapat disalinghapuskan terhadap
cadangan dalam ekuitas atau diamortisasi secara sistematis selama umur manfaat
ekonominya.
3. Usaha
patungan dapat dicatat dengan menggunakan metode konsolidasi proporsional atau
metode ekuitas.
4.
Harga perolehan merupakan dasar untuk menilai asset berwujud.
Persediaan dicatat pada biaya atau pasar yang lebih rendah; FIFO, LIFO, dan
rata-rata merupakan metode untuk menentukan biaya. Depresiasi asset tetap
disesuaikan dengan penurunan tingkat pajak.
5.
Biaya riset dan pengembangan dibebankan saat terjadinya.
Pinjaman dana biasanya tidak dikapitalisasi, tapi kewajiban pensiun diakui
berdasarkan penentuan nilai tafsiran yang sesuai dengan undang-undang
perpajakan.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Perkembangan akuntansi di Uni Eropa ini berfokus pada negara-negara maju yang memiliki ekonomi yang kuat dan berkembang pesat. Dalam makalah ini hanya dijelaskan 2 negara yaitu Prancis dan Jerman
yang merupakan bagian dari beberapa
negara maju di Eropa. Masing-masing negara memiliki system
akuntansi yang berbeda-beda, atau dapat dikatakan interpretasi sistem akuntansi yang sekarang diadopsi tersebut
berbeda-beda. Akuntansi
akan terus dan terus berkembang untuk memperoleh sistem akuntansi yang baik. Akuntansi sangat berguna bagi perusahaan untuk terus mempertahankan
kelangsungan hidup usahanya. Sehingga diharapkan standar akuntansi dapat
diterapkan lebih baik lagi dikemudian harinya.
DAFTAR
PUSTAKA