Sabtu, 25 Maret 2017

Akuntansi Komparatif

Nama : Ismi Azizah
Kelas  : 4EB01
NPM  : 24213557

BAB I
PENDAHULUAN
           
1.        Latar Belakang
Akuntansi secara umum memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat. Akuntansi merupakan bidang ilmu pengetahuan yang telah berkembang pesat di dunia. Akuntansi telah mengalami perkembangan dari masa ke masa. Dalam kenyataannya akuntansi harus selalu berkembang agar mampu memberikan informasi yang diperlukan di suatu perusahaan yang berada dalam lingkungan bisnis.
Sejarah akuntansi merupakan sejarah internasional. Akuntansi merupakan ilmu yang dibutuhkan dalam perkembangan bisnis. Akuntansi telah meraih keberhasilan besar dalam kemampuannya untuk diterapkan dari satu kondisi nasional ke kondisi lainnya sementara dipihak lain memungkinkan timbulnya pengembangan terus-menerus dalam bidang teori dan praktek di seluruh dunia
Pada abad ke-20, kekuatan ekonomi Amerika Serikat mulai tumbuh. Seiring dengan pertumbuhan itu lah kerumitan masalah-masalah akuntansi mulai bermunculan. Banyak sekolah-sekolah bisnis yang membantu perkembangan tersebut dengan meneruskan bidang-bidang masalah dan pada akhirnya mengakuinya sebagai suatu ilmu akademik yang dipelajari di berbagai sekolah tinggi dan universitas. Setelah Perang Dunia II, pengaruh akuntansi semakin dirasakan dan juga dibutuhkan keberadaannya dengan sendirinya pada belahan dunia barat, khususnya di negara Jerman dan Jepang.
Seiring dengan perkembangannya, akuntansi telah memberikan banyak gagasan gagasan baru dalam bidang ilmunya di berbagai negara. Seperti dalam kenyataannya bidang akuntansi yang telah meluas di daerah Eropa. Beberapa negara di belahan Eropa itu yaitu Perancis, Jerman, dan Belanda yang merupakan anggota asli Masyarakat Ekonomi Eropa (Europan Economic Community) saat didirikan pada tahun 1957. Lalu negara Inggris yang bergabung tahun 1973. Keempat negara tersebut adalah beberapa negara pendiri International Accounting Standart Committee (lebih dikenal dengan International Accounting Standart Board/ IASB). Adapun negara lainnya seperti Republik Ceko merupakan negara yang dikenal dengan perekonomian “berkembang”. Pada tahun 1989 saat blok Soviet terpecah, negara ini berubah dari ekonomi terencana menjadi ekonomi pasar.
Akuntansi semakin meluas dibeberapa negara di dunia, sehingga dengan meluasnya perkembangan akuntansi ini membawa pengaruh yang siginifikan bagi ilmu akuntansi itu sendiri. Akuntansi semakin dirasakan manfaatnya bagi pihak internal dan eksternal pemakai laporan keuangan suatu perusahaan. baik itu untuk keputusan investasi atau penanaman modal pihak investor maupun bagi pihak internal perusahaan sebagaimana laporan keuangan tersebut dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan terkait kebijakan yang akan dibuat manajemen untuk perusahaan.
Dalam penyajian akuntansi itu sendiri ada yang disebut standar akuntansi dimana terdapat hukum dan anggaran dasar untuk mengatur penyusunan laporan keuangan. Penerapan standar akuntansi ini melibatkan pihak sektor swasta dan sektor publik atau pemerintah. Meskipun standar akuntansi telah diatur sedemikian rupa dimasing-masing negara, tetap saja pada kenyataannya terjadi kerumitan antara standar akuntansi yang telah dibuat dengan praktik akuntansi pada umumnya. tindak hukum atas ketidakpatuhan akan standar akuntansi ini pun terkadang masih bersifat lemah dan belum memenuhi kesempurnaan atas standar akuntansi yang telah ditetapkan.
Dari uraian yang telah dijelaskan diatas, maka dalam penulisan makalah ini, penulis ingin mengetahui, memahami dan  membandingkan sistem akuntansi yang diterapkan di beberapa negara maju yang berada di negara Eropa.

2.        Rumusan Masalah 
             Adapun rumusan masalah dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1.      Bagaimana pengamatan tentang standar dan praktik akuntansi?
2.      Bagaimana perkembangan IFRS di beberapa negara Eropa
3.      Bagaimana sistem akuntansi keuangan di beberapa negara Eropa

3.        Tujuan Penulisan
                        Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1.      Untuk memahami dan mengetahui standar dan praktik akuntansi
2.      Untuk memahami dan mengetahui perkembangan IFRS  dalam Uni Eropa Eropa
3.      Untuk memahami dan mengetahui sistem akuntansi di beberapa negara Eropa

4.         Manfaat Penulisan
        Manfaat dari penulisan ilmiah ini yaitu diharapkan dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi para pembaca, khususnya untuk memberikan informasi terkait akuntansi komparatif yang diterapkan di negara Eropa dimana terdapaat lima negara yang memiliki sistem perekonomian yang kuat yaitu Perancis, Jerman.
  
BAB II
PEMBAHASAN

1.      Pengamatan tentang Standar dan Praktik Akuntansi
     Standar akuntansi merupakan regulasi atau aturan yang mengatur tentang penyusunan laporan keuangan termasuk didalamnya hukum dan anggaran standar dalam menetapkan standar tersebut. Sehingga dapat dikatakan bahwa standar akuntansi merupakan hasil dari susunan standar. Namun, praktik yang sebenarnya bisa saja menyimpang dari apa yang sudah ditetapkan dalam standar. Hal ini dapat disebabkan oleh hal-hal berikut:
1.   Hukuman untuk kegagalan dengan pernyataan akuntansi resmi masih bersifat lemah atau tidak efektif. Perusahaan tidak selalu mengikuti standar-standar yang ada.
2.    Banyak perusahaan yang dengan sukarela melaporkan lebih banyak informasi dari yang seharusnya.
3.     Beberapa negara mengijinkan perusahaan untuk tidak mengikuti standar akuntansi jika hal tersebut bisa membuat perusahaan menyajikan hasil operasi dan posisi keuangan perusahaan dengan lebih baik.
        Auditing untuk laporan keuangan itu sendiri memiliki hubungan yang paralel dengan jenis sistem hukum dan peranan serta tujuan pelaporan keuangan. Auditor dapat melakukan pertimbangan apabila tujuan audit adalah untuk melakukan atestasi terhadap penyajian wajar laporan keuangan. Tujuan utama audit adalah untuk memastikan bahwa catatan dan laporan keuangan perusahaan sesuai dengan ketentuan hukum.
      Penyusunan standar akuntansi biasanya menggabungkan kombinasi kelompok-kelompok yang berasal dari sektor publik dan sektor swasta. Sektor umum meliputi perwakilan-perwakilan suatu instansi public seperti perwakilan petugas pajak, perwakilan pemerintah yang bertanggung jawab atas hukum komersial, dan komisi keamanan. Sedangkan dalam sektor swasta meliputi profesi akuntansi dan kelompok-kelompok lain yang dipengaruhi oleh proses pelaporan keuangan. Dimana peranan dari kelompok-kelompok tersebut dapat berbeda pengaruhnya di masing-masing negara.
      Standar akuntansi dan praktik akuntansi dalam kenyatannya memiliki hubungan yang sangat rumit, dan tidak selalu bergerak dalam gerakan yang satu arah. Praktik akuntansi dapat dipengaruhi oleh tekanan pasar, tekanan itu berupa persaingan pendapatan dalam pasar modal. Persaingan dalam perusahaan-perusahaan dapat dengan mudah memberikan informasi diluar apa yang telah ditetapkan dalam standar akuntansi. Dimana permintaan akan informasi tersebut dibutuhkan baik untuk pihak investor, kreditor maupun pengguna informasi lainnya. Jika permintaan akan informasi tersebut cukup kuat, maka standar yang telah ditetapkan bisa saja berubah untuk menutup informasi yang awalnya bersifat sukarela.

2.      IFRS dalam Uni Eropa
    Kecenderungan dalam laporan keuangan berbicara kearah kewajaran penyajian, setidaknya bagi laporan keuangan gabungan. Pada tahun 2002, Uni Eropa menyetujui sebuah aturan akuntansi yang mengharuskan semua perusahaan Uni Eropa yang terdaftar dalam sebuah pasar resmi di Eropauntuk mengikuti IFRS dalam laporan keuangan gabungan mereka, aturan tersebut dimulai pada tahun 2005. Negara-negara anggota dibebaskan untuk memperluar persyaratan ini bagi semua perusahaan bukan hanya perusahaan yang terdaftar, termasuk laporan keuangan perusahaan pribadi. Penggabungan laporan keuangan bisa terlaksana sesuai yang diharapkan dimana aturan IFRS tersebut disajikan, tetapi perbedaannya tetap ada ketika tidak ada penggabungan laporan keuangan.
          Agar dapat memahami akuntansi di Eropa, seseorang harus bisa memahami IFRS dan persyaratan akuntansi setempat terlebih dahulu . Banyak perusahaan yang  memilih untuk mengikuti persyaratan setempat diperusahaan-perusahaan di mana IFRS tersebut digunakan. Sebagai contoh, perusahaan tersebut bisa saja menganggap IFRS tidak sesuai atau terlalu rumit untuk kebutuhuhan mereka. Sehingga mereka lebih memilih untuk mengikuti persyaratan atau aturan setempat dalam menyajikan laporan keuangan perusahaan mereka.
1.            Persyaratan IFRS
Berikut ini adalah bersyaratan IFRS yang terdapat dibeberapa negara di Eropa

Perancis
Jerman
Perusahaan terdaftar-laporan keu. gabungan
Diharuskan
Diharuskan
Perusahaan terdaftar-laporan keuangan perusahaan pribadi
Dilaranga

Dibolehkan, tapi hanya untuk tujuan informasionala
Perusahaan tidak terdaftar-laporan keu. gabungan
Dibolehkan
Dibolehkan
Perusahaan tdk terdaftar-laporan keuangan perusahaan pribadi
Dilarangb

Dibolehkan, tapi hanya untuk tujuan informasionala

catatan:
Laporan keuangan perusahaan tertutup Perancis dan Jerman harus disusun dengan menggunakan persyaratan akuntansi setempat karena laporan-laporan ini merupakan dasar untuk pajak dan dividen.
IFRS tidak diperbolehkan dalam laporan keuangan perusahaan pribadi yang tidak terdaftar di Ceko karena dianggap bahwa IFRS bisa terlalu rumit dan memakan biaya untuk perusahaan-perusahaan pribadi yang kecil ini. 

2.      Laporan keuangan
       Laporan keuangan dalam aturan IFRS terdiri atas neraca gabungan, laporan laba-rugi, laporan kas, laporan perubahan ekuitas (atau laporan laba rugi dan pengeluaran yang diakui), dan catatan penjelasan. Ungkapan catatan harus mencakup hal-hal berikut:
1.      Kebijakan akuntansi yang diikuti
2.   Penilaian yang dibuat oleh manajemen dalam menetapkan kebijakan akuntansi yang penting
3. Asumsi utama mengenai masa depan dan sumber-sumber penting tentang ketidakpastian estimasi
       Informasi dalam akuntansi komparatif hanya dibutuhkan untuk periode terdahulu. Tidak ada persyaratan IFRS untuk menunjukan lapotan keuangan entitas perusahaan induk sebagai tambahan bagi laporan keuangan gabungan. Persyaratan IFRS untuk menghasilkan laporan keuangan sementara juga tidak ada. Penggabungan didasarkan pada control, yang merupakan kekuatan untuk mengatur kegiatan keuagan dan operasi entitas lain. Secara umum, semua cabang harus digabungkan bahkan jika kontrol dalam cabang tersebut bersifat sementara atau cabang beroperasi di bawah pembatasan transfer dana jangka panjang yang ketat. Kewajaran penyajian  memang diperlukan. IFRS bisa dikesampingkan hanya dalam keadaan yang sangat jarang untuk mencapai kewajaran penyajian. Ketika IFRS dikesampingkan, pengaruh alam, pertimbangan dan keuangan awal dari IFRS harus diungkapkan.
3.      Patokan Akuntansi
     Dalam aturan IFRS, semua kombinasi bisnis dianggap sebagai pembelajaran. Goodwill merupakan perbedaan antara harga pasar dari pertimbangan yang ada dan harga pasar dari asset cabang, kewajiban, dan kewajiban bersayarat. Goodwill yang negatir harus segera diakui dalam pendapatan. Entitas-entitas yang dikontrol bersama-sama bisa dibukukan, baik untuk gabungan yang proporsional atau metode ekuitas. Dimana metode ekuitas ini digunakan dalam penanaman modal perusahaan gabungan.
    Translasi laporan keuangan dari operasi asing didasarkan pada konsep mata uang fungsional. Mata uang fungsional merupakan lingkaran ekonomi utama di mana entitas asing tersebut beroperasi. Mata uang tersebut bisa berupa mata uang yang sama yang digunakan oleh perusahaan induk untuk menyususn laporan keuangannya atau mata uang yang berbeda. Dimana aturan tersebut yang pertama yaitu jika entitas asing memiliki mata uang fungsional yang berbeda dari mata uang dalam laporan perusahaan induk, maka laporan keuangannya akan ditranslasikan dengan menggunakan metode tarif yang ada dengan penyesuaian hasil transalasi yang dicakup dalam ekuitas pemegang saham. Lalu aturan yang kedua yaitu jika entitas asing memiliki mata uang yang sama dengan mata uang laporan perusahaan induk, maka laporan keuangan akan ditranslasikan sebagai berikut :
a.       Tingkat akhir tahun untuk artikel moneter
b.      Tingkat bursa berdasarkan tanggal transaksi untuk artikel non-moneter yang diterima pada nilai perolehan
c.       Tingkat bursa berdasarkan tanggal penilaian untuk artikel non-moneter yang diterima pada nilai wajar
     Penyesuaian transalasi dimasukkan dalam pendapatan periode yang sedang berjalan. Yaitu aturannya adalah jika entitas asing memiliki mata uang fungsional dari sebuah ekonomi dengan inflasi yang sangat tinggi, laporan keuangannya pertama kali diulangi untuk efek inflasi, selanjutnya ditranslasikan dengan menggunakan metode tarif yang telah dijelaskan sebelumnya. Asset dinilai berdasarkan harga perolehan atau harga pasar. Revaluasi harus digunakam secara teratur dan semua barang dari kelas tertentu harus dinilai kembali. Pinjaman keuangan dikapitalisasi dan diamortisasi, sementara pinjaman operasional pada dasar yang sistematis, biasanya membayar utang pinjaman pada metode garis lurus.
3. Sistem Akuntansi Keuangan di beberapa negara Eropa
1.   Prancis
      Prancis merupakan pendukung utama penyeragaman akuntansi nasional didunia. Menteri Ekonomi Nasional menyetujui Plan Comptable General formal yang pertama pada September 1047. Plant Comptable General berisi :
1.      Tujuan dan prinsip laporan dan akuntansi keuangan
2.      Definisi aktiva, utang, ekuitas pemegang saham, pendapatan, dan pengeluaran
3.      Aturan pengakuan dan penilaian
4.      Daftar akun standar, ketentuan terkait penggunaannya, dan ketentuan tata buku lainnya.
5.      Contoh laporan keuangan dan aturan penyajiannya
      Dasar utama untuk regulasi akuntansi di Prancis adalah Undang-undang Akuntansi 1983 dan Dekrit Akuntansi 1983, yang menjadikan Plan Comptable General suatu kewajiban bagi semua perusahaan. Setiap perusahaan harus membuat sebuah panduan akuntansi jika dianggap perlu untuk memahami dan mengatur proses akuntansi. Ciri khusus akuntansi di Prancis adalah terdapatnya dikotomi antara laporan keuangan perusahaan secara tersendiri dengan laporan keuangan kelompok usaha yang dikonsolidasika. Meskipun akun – akun perusahaan secara tersendiri harus memenuhi ketentuan peraturan wajib, hukum memperbolehkan perusahaan Prancis untuk mengikuti Standar Pelaporan Keuangan Internasional, bahkan prinsip akuntansi yang diterima umum di AS yaitu GAAP dalam menyusun laporan keuangan konsolidasi. Alasan utama untuk fleksibilitas ini adalah ketika Direktif ketujuh UE diberlakukan pada tahun 1986, banyak perusahaan multinasional Prancis yang telah menyusun laporan keuangan konsolidasi berdasarkan prinsip Anglo Saxon untuk keperluan pencatatan saham di luar negeri.
Regulasi dan Pelaksanaan Akuntansi
Ada lima perusahaan besar yang terlibat dalam penyusunan atandar di Prancis :
1.      Counseil National de la Comptabilite, atau CNC (Badan Akuntansi Nasional)
2.      Comite de la Reglementation Comptable, atau CRC (KOmite Regulasi Akuntansi)
3.      Autorite des Marches Financiers, atau AMF (Otoritas Pasar Keuangan)
4.      Ordre des Experts-Comptable, atau OEC (Institute Akuntan Publik)
5.      Compagnie National des Commissaires aux Comptes, atau CNCC (Institute Nasional Undang-undang Auditor)
      CNC terdiri dari 58 anggota yang mewakili profesi akuntansi, pegawas sipil, dan atasan, persatuan dagang, dan kelompok-kelompok sektor swasta lainnya. Sebuah Urgent Issue Committee tergabung dalam CNC untuk menyelesaikan masalah-masalah akuntansi yang memerlukan resolusi yang cepat. Penunjukkan dalam CNC sangat bergengsi, dan rekomendasinya sangat berbobot. Oleh karena kebutuhan akan cara penyediaan otoritas pengaturan yang luwes dan cepat untuk standar akuntansi. CRC didirikan pada tahun 1998. CRC mengubah pengaturan dan rekomendasi CNC menjadi regulasimyang mengikat.
      Perusahaan-perusahaan Prancis secara tradisional kurang bergantung pada pasar modal daripada sumber-sumber keuangan lainnya. Organisasi Prancis-AMF- yang sepadan dengan Securities and Exchange AS memiliki pengaruh penting yang terbatas pada susunan standar akuntansi. AMF mengawsai masalah-masalah pasar yang baru dan operasi pasara regional dan nasional. AMF memiliki otoritas untuk mengeluarkan aturan laporan dan pengungkapan tambahan untuk perusahaan yang terdaftar. AMF bertanggung jawab untuk melaksanakan pemenuhan persyaratan laporan oleh perusahaan-perusahaan Prancis yang terdaftar. Ada dua divisi yang memeriksa kepatuhannya. Division of Corporate Finance (SOIF) mengadakan sebuah tinjauan umum tentang aspek-aspek  hukum, ekonomi, dan keuangan dari berkas-berkas dokumen AMF (termasuk laporan tahunan). Accounting Division (SACF) memeriksa kepatuhan standar akuntansi.
Laporan Keuangan
Perusahaan di Prancis harus melaporkan hal-hal berikut :
1.      Neraca
2.      Laporan laba rugi
3.      Catatan atas laporan keuangan
4.      Laporan direktur
5.      Laporan auditor
Laporan keuangan dari semua perusahaan dan perusahaan kewajiban terbatas lainnya di atas ukuran tertentu harus diaudit. Perusahaan-perusahaan besar juga harus mempersiapkan dokumen-dokumen yang berhubungan dengan pencegahan kebangkrutan bisnis dan sebuah laporan nasional, yang keduanya merupakan ciri khas Prancis. Untuk memberikan tinjauan yang baik dan benar, laporan keuangan harus disiapkan sesuai dengan legislasi dan dengan keyakinan yang baik. Fitur signifikan dalam laporan keuangan Prancis adalah persyaratan untuk penulisan catatan kaki yang ekstensif dan rinci, yang meliputi hal-hal berikut :
1.      Penjelasan pengukuran aturan yang digunakan (misalnya kebijakan akuntansi)
2.      Perlakuan akuntansi untuk pos-pos dalam mata uang asing
3.      Laporan perubahan dalam aktiva tetap dan depresinya
4.      Rincian provisi
5.      Rincian setiap revaluasi yang dilakukan
6.      Laporan utang dan piutang menurut waktunya
7.      Daftar anak perusahaan dan pembagian saham
8.      Jumlah tanggungan pensiun dan kepentingan pengunduran diri lainnya
9.      Rincian pengaruh pajak pada laporan keuangan
10.  Jumlah rata-rata karyawan yang diurutkan menurut kategorinya
11.  Analisis perputaran menurut aktivitas dan secara geografis
Laporan direktur mencakup sebuah tinjauan tentang aktivitas perusahaan selama satu tahun, prospek masa depan perusahaan, kejadian penting pasca-disusunnya neraca, aktivitas riset dan pengembangan, dan sebuah ringkasan tentang hasil perusahaan selama lima tahun terakhir. Undang-undang Prancis juga berisi ketentuan yang ditujukan untuk mencegah kebangkrutan.
Pengukuran Akuntansi
     Akuntansi di Prancis memiliki karakteristik ganda yaitu perusahaan yang dimiliki pribadi harus mematuhi peraturan yang tetap, sedangkan kelompok usaha konsolidasi atau usaha yang bentuknya gabungan memiliki fleksibilitas lebih besar. Akuntansi untuk perusahaan individual merupakan dasar hukum untuk membagikan dividen dan menghitung pendapatan kena pajak. Asset-asset berwujud biasanya dihiting berdasarkan nilai perolehan. Walaupun revaluasi diperbolehkan , tetap dikenakan pajak sehingga jarang ditemukan dalam prakteknya. Asset-asset didepresiasikan menurut ketentuan pajak, biasanya dengan menggunakan metode garis lurus atau saldo menurun. Persediaan harus dihitung pada nilai terendah atau nilai yang dapat dicapai dengan menggunakan metode first in, first out (FIFO) atau metode rata-rata tertimbang. Biaya riset dan pengembangan dibebankan pada saat terjadinya, tapi bisa dikapitalisasi dalam keadaan-keadaan tertentu. Jika dikapitalisasi, biaya riset dan pengembangan harus diamortisasi kurang dari lima tahun. Asset-asset yang dipinjamkan tidak dikapitalisasi, dan biaya sewa dibebankan. Kepentingan pensiun dan pengunduran diri biasanya dibebankan ketika dibayarkan, dan tanggungan masa depan jarang diakui sebagai hutang. Dengan adanya pengecualian, antara Prancis mengenai laporan keuangan gabungan yang mengikuti pendekatan isi pokok laporan kewajaran penyajian daripada bentuknya.

2.    Jerman
     Di Jerman lingkungan akuntansi mengalami perubahan terus – menerus. Dalam suatu peristiwa yang besar, Hukum Perusahaan tahun 1965 mengubah sistem pelaporan keuangan Jerman dengan mengarah pada ide -ide Inggris dan Amerika. Pada awal tahun 1970-an, Uni Eropa mulai mengeluarkan direktif  harmonisasi yang harus diadopsi oleh negara-negara anggotanya ke dalam hukum nasional. Ada dua undang-undang baru yang dikeluarkan pada tahun 1998.
1.   Undang-undang yang pertama menambahkan sebuah paragraph baru dalam buku ketiga German Commercial Code yang memungkinkan perusahaan yang mengeluarkanekuitas atau utang pada pasar modal resmi untuk menggunakan prinsip akuntansi internasional dalam laporan keuangan gabungan mereka.
2. Undang-undang yang kedua memungkinkan adanya penetapan perusahaan sektor swasta ungtuk menyusun standar akuntansi bagi laporan keuangan gabungan.
Undang-undang perpajakan juga sangat menentukan akuntansi komersial. Prinsip penentuan menyatakan bahwa penghasilan kena pajak ditentukan oleh apa pun yang dibukukan dalam catatan keuangan sebuah badan usaha. Karakteristik dasar ketiga dari akuntansi Jerman adalah ketergantungannya pada keputusan undang-undang dan pengadilan. Tidak ada lagi yang memiliki kekuatan mengikat atau otoritatif.
Regulasi dan Penegakan Aturan Akuntansi
    Undang-undang tahun 1998 tentang kendali dan transparansi memperkanalkan persyaratan bagi Menteri Kehakiman untuk mengakui dewan susunan standar nasional untuk memberikan tujuan-tujuan berikut:
1.  Mengembangkan rekomendasi untuk penerapan standar akuntansi dalam laporan keuangan gabungan.
2.      Menganjurkan Menteri Kehakiman mengenai standar akuntansi yang baru.
3.      Mewakili Jerman dalam organisasi akuntansi internasional seperti IASB.
        German Accounting Standards Committee (GASC), didirikan tidak lama sesudahnya, dan selanjutnya diresmikan oleh Menteri Kehakiman sebagai otoritas penyusun standar Jerman. GASC mengawasi German Accounting Standards Board (GASB), yang melakukan pekerjaan teknis dan mengeluarkan standar akuntansi. GASB berisi tujuh orang ahli audit, analisis keuangan, akademis, dan industri yang mandiri.
        Sistem penyusunan standar akuntansi Jerman secara umum sama dengan sitem yang digunakan di Inggris dan Amerika Serikat, dan sama dengan IASB. Namun demikian penting diperhatikan bahwa standar GASB adalah rekomendasi wajjib yang hanya berlaku untuk laporan keuangan konsolidasi. GASB dibentuk untuk mengembangkan suatu standar Jerman yang sesuai dengan standar akuntansi internasional. Pada tahun 2003 GASB menerapkan strategi baru dan menyelaraskan program kerjanya dengan usaha IASB untuk mencapai konvergensi standar akuntansi secara global.
Laporan Keuangan
Undang- undang menetapkan isi dan format laporan keuangan, yang mencakup hal-hal berikut:
1.      Neraca
2.      Laporan laba rugi
3.      Catatan
4.      Laporan manajemen
5.      Laporan auditor
      Keistimewaan dari sistem laporan keuangan Jerman adalah adanya laporan pribadi dari auditor kepada dewan direktur dan dewan pengawas perusahaan. Laporan ini mengomentari prospek masa depan perusahaan dan khususnya faktor-faktor yang bisa mengancam kelangsungannya. Semua perusahaan, bukan hanya yang terdaftar, bisa menggunakan IFRS dalam menyusun laporan keuangan gabungan mereka. Namun, laporan keuangan perusahan pribadi harus mengikuti persyaratan HGB. Perusahaan memiliki pilihan untuk juga mengeluarkan laporan keuangan perusahaan pribadi menurut IFRS untuk tujuan informasional.
Pengukuran Akuntansi
      Ciri utama sistem pelaporan keuangan di Jerman adalah laporan secara pribadi oleh auditor kepada dewan direktur pengelola perusahaan dan dewan pengawas perusahaan. berikut ini adalah pengukuran akuntansi yang ada di Jerman:
1.  Metode pembelian adalah metode konsolidasi yang utama Ada dua bentuk metode pembelian yang diizinkan yaitu metode nilai buku dan metode revaluasi (biasanya berbeda dalam laporan kepentingan minoritas).
2.   Aktiva dan kewajiban dari perusahaan yang diakuisisi dinilai sebesar nilai kini dan jumlah yang tersisa merupakan goodwill. Goodwill dapat disalinghapuskan terhadap cadangan dalam ekuitas atau diamortisasi secara sistematis selama umur manfaat ekonominya.
3.     Usaha patungan dapat dicatat dengan menggunakan metode konsolidasi proporsional atau metode ekuitas.
4.      Harga perolehan merupakan dasar untuk menilai asset berwujud. Persediaan dicatat pada biaya atau pasar yang lebih rendah; FIFO, LIFO, dan rata-rata merupakan metode untuk menentukan biaya. Depresiasi asset tetap disesuaikan dengan penurunan tingkat pajak.
5.      Biaya riset dan pengembangan dibebankan saat terjadinya. Pinjaman dana biasanya tidak dikapitalisasi, tapi kewajiban pensiun diakui berdasarkan penentuan nilai tafsiran yang sesuai dengan undang-undang perpajakan.


BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
        Perkembangan akuntansi di Uni Eropa ini berfokus pada negara-negara maju yang memiliki ekonomi yang kuat dan berkembang pesat. Dalam makalah ini hanya dijelaskan 2 negara yaitu Prancis dan Jerman yang merupakan  bagian dari beberapa negara maju di Eropa.  Masing-masing negara memiliki system akuntansi yang berbeda-beda, atau dapat dikatakan  interpretasi sistem akuntansi yang sekarang diadopsi tersebut berbeda-beda. Akuntansi akan terus dan terus berkembang untuk memperoleh sistem akuntansi yang baik. Akuntansi sangat berguna bagi perusahaan untuk terus mempertahankan kelangsungan hidup usahanya. Sehingga diharapkan standar akuntansi dapat diterapkan lebih baik lagi dikemudian harinya. 

DAFTAR PUSTAKA