Nama : Ismi Azizah
Kelas : 1EB08
NPM : 24213557
PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA
Pertumbuhan ekonomi merupakan proses naiknya produk perkapita dalam jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi tidak memperhatikan pemerataan pemerataan pendapatan dan pertambahan penduduk. Karena pertumbuhan ekonomi belum tentu dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat. Pertumbuhan ekonomi belum tentu disertai dengan pembangunan ekonomi karena setiap input dapat menghasilkan output yang lebih banyak.
Besarnya Pertumbuhan Ekonomi Tahun 2011
Kondisi perekonomian Indonesia di tahun 2011 diperkirakan oleh banyak pihak sebagai lebih baik daripada beberapa tahun sebelumnya. Economic outlook yang optimistik dikeluarkan oleh Pemerintah, Bank Indonesia, para ekonom, serta lembaga internasional. Optimisme itu bersumber dari pencapaian indikator makroekonomi tahun 2010 yang sedikit melebihi harapan, disertai prediksi kondisi perekonomian dunia yang diyakini akan semakin membaik, setelah dua tahun sebelumnya terpukul oleh krisis keuangan di beberapa Negara maju.
Produk Domestik Bruto (PDB) tahun 2011 tumbuh sebesar 6,5 persen dibandingkan dengan tahun 2010.
Pertumbuhan terjadi pada semua sektor ekonomi, dengan pertumbuhan tertinggi di Sektor
Pengangkutan dan Komunikasi 10,7 persen dan terendah di Sektor Pertambangan dan Penggalian 1,4
persen. Sementara PDB (tidak termasuk migas) tahun 2011 tumbuh 6,9 persen.
· Besaran PDB Indonesia tahun 2011 atas dasar harga berlaku mencapai Rp7.427,1 triliun, sedangkan atas dasar harga konstan (tahun 2000) mencapai Rp2.463,2 triliun.
· Secara triwulanan, PDB Indonesia triwulan IV-2011 dibandingkan dengan triwulan III-2011 (q-to-q) turun sebesar 1,3 persen, tapi bila dibandingkan dengan triwulan IV-2010 (y-on-y) tumbuh sebesar 6,5 persen.
· Pertumbuhan ekonomi tahun 2011 menurut sisi penggunaan terjadi pada komponen ekspor sebesar 13,6 persen, diikuti pembentukan modal tetap bruto (PMTB) 8,8 persen, pengeluaran konsumsi rumah tangga 4,7 persen, pengeluaran konsumsi pemerintah 3,2 persen, dan komponen impor sebagai faktor pengurang juga mengalami pertumbuhan, yaitu sebesar 13,3 persen.
· Pada tahun 2011, PDB digunakan untuk memenuhi konsumsi rumah tangga sebesar 54,6 persen,konsumsi pemerintah 9,0 persen, pembentukan modal tetap bruto atau investasi fisik 32,0 persen, ekspor 26,3 persen, dan impor 24,9 persen.
· PDB per kapita atas dasar harga berlaku pada tahun 2011 mencapai Rp30,8 juta (US$3.542,9),meningkat dibandingkan pada tahun 2010 yaitu sebesar Rp27,1 juta (US$3.010,1).
· 57,5 persen dari PDB triwulan IV-2011 disumbang oleh Pulau Jawa, dengan urutan tiga provinsi terbesarnya adalah: DKI Jakarta, Jawa Timur, dan Jawa Barat. Secara kuantitatif, kegiatan-kegiatan disektor sekunder dan tersier masih terkonsentrasi di Pulau Jawa, sedangkan kegiatan sektor primernya lebih diperankan oleh luar Pulau Jawa.
Perekonomian Indonesia pada tahun 2011 tumbuh sebesar 6,5 persen dibanding tahun 2010.
Nilai Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga konstan pada tahun 2011 mencapai Rp2.463,2
triliun, sedangkan pada tahun 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp2.313,8 triliun dan Rp2.178,9
triliun. Bila dilihat berdasarkan harga berlaku, PDB tahun 2011 naik sebesar Rp990,8 triliun, yaitu
dari Rp6.436,3 triliun pada tahun 2010 menjadi sebesar Rp7.427,1 triliun pada tahun 2011.
Grafik 1 Laju dan Sumber Pertumbuhan PDB Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tahun 2011 (persen)
Besarnya Pertumbuhan Ekonomi Tahun 2012
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2012 sebesar 6,23 persen. Angka tersebut turun dibandingkan sepanjang 2011 sebesar 6,5 persen. Kepala BPS Suryamin menjelaskan pertumbuhan ekonomi di kuartal IV-2012 sebesar 6,11 persen, turun tipis 1,45 persen dibanding kuartal III-2011 sebesar 6,17 persen.
"Penurunan pada kuartal IV-2012 ini disebabkan sektor pertanian mengalami penurunan cukup signifikan sebesar 23,06 persen karena siklus musiman," kata Suryamin di kantornya, Jakarta, Selasa (5/2/2013). Menurut Suryamin, pertumbuhan terjadi di semua sektor ekonomi dengan pertumbuhan tertinggi di sektor pengangkutan dan komunikasi sebesar 9,98 persen dan terendah di sektor pertambangan dan penggalian 1,49 persen. Sementara PDB tanpa migas tahun 2012 sebesar 6,81 persen.
Secara kuartalan, PDB Indonesia kuartal IV-2012 dibanding kuartal III-2012 mengalami penurunan 1,45 persen. Namun bila dibanding kuartal IV-2011 mengalami kenaikan dari sebesar 6,11 persen. Sementara sektor penunjang di kuartal IV-2012 adalah sektor konstruksi tumbuh 4,02 persen, sektor listrik, gas dan air bersih tumbuh 3,34 persen, sektor perdagangan, hotel dan restoran 2,74 persen, sektor pengangkutan dan komunikasi tumbuh 2 persen, sektor jasa 1,96 persen, sektor industri pengolahan tumbuh 1,41 persen, sektor keuangan, real estate dan jasa perusahaan 1,23 persen dan sektor pertambangan dan penggalian 0,2 persen.
Sedangkan jumlah total produk domestik bruto (PDB) sepanjang 2012 adalah Rp 8.241,9 triliun, sementara Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) adalah Rp 2.618,1 triliun. Dari sisi komponen pertumbuhan ekonomi di 2012 adalah konsumsi tumbuh 5,28 persen, belanja pemerintah 1,25 persen, pembentukan modal tetap bruto atau investasi tumbuh 9,8 persen, ekspor tumbuh 2,01 persen dan impor 6,65 persen. "Karena ada moratorium PNS, sehingga belanja pemerintah tidak terlalu tinggi. Ekspor memang rendah sehingga terjadi defisit. Jadi penopang utama pertumbuhan ekonomi 2012 berasal dari konsumsi dan investasi," tambahnya.
Nilai Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia atas dasar harga konstan 2000 pada tahun 2012 mencapai Rp2.618,9 triliun
Beberapa factor penting yang dianggap
berpengaruh cukup besar terhadap pertumbuhan ekonomi suatu Negara diantaranya
adalah:
Tanah Dan Kekayaan Alam
Factor Tanah dan kekayaan alam merupakan
factor yang dapat dengan mudah digunakan untuk mengembangkan perekonomian suatu
Negara. Negara dengan kekayaan alam yang tinggi dan memiliki nilai ekonomi
tinggi akan lebih mudah mengembangan perekonomiannya dibanding dengan Negara
yang kurang memeiliki kekayaan alam.
Sumber alam atau kekayaan alam dapat
menarik investor untuk membangun sejumlah industri. Nilai ekonomi dari
kegiatan produksi pengolahan kekayaan alam ini dapat menjadi basis pengembangan
perekonomian jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi beberapa Negara Asian dimulai
dari sector pertambangan minyak bumi.
Namun demikian, perkembangan ekonomi
suatu Negara tidaklah berarti sangat bergantung pada factor tanah dan kekayaan
alam. Beberapa Negara justru apat berkembang perekonomiannya bukan dari
sector pertambangannya. Negara Jepang dan Belanda merupakan contoh Negara yang
dapat tumbuh walaupun tidak memiliki kekayaan alam yang cukup namun dapat
berkembang dengan pesat.
Mutu Tenaga Kerja Dan Penduduk
Mutu tenaga kerja dan masyarakat suatu
Negara merupakan salah satu factor penting yang mempengaruhi lau pertumbuhan
ekonomi suatu Negara. Ilmu pengetahuan yang dimiliki oleh tenaga kerja dan
penduduk akam mampu meningkatkan produktivitas yang tinggi. Tingkat
produksi akan bertambah tinggi.
Selain itu, Jumlah penduduk juga
akan mempengaruhi cakupan pangsa pasar menjadi lebih luas. Jumlah penduduk yang
lebih banyak akan mendorong meningkatkan sisi permintaan. Peningkatan sisi
penawaran akan mendorong pengusaha untuk meningkatkan produksinya.
Dengan demikian peningkatan mutu tenaga
kerja dan jumlah penduduk akan menciptakan dorongan terhadap pertambahan
produksi nasional dan tingkat kegiatan ekonomi.
Barang Modal Dan Tingkat Teknologi
Barang modal menjadi penting dalam
perkembangan ekonomi karena dengan barang modalah sebagian produk dari berbagai
industry dihasilkan. Barang modal dapat mempertinggi efisiensi
pertumbuhan ekonomi. Jumlah barang modal akan menentukan jumlah produk yang
akan dihasilkan. Semakin bertambah barang modal semakin tinggi produksi
yang dihasilkan dalam suatu perekonomian
Selain itu, Kemajuan teknologi juga
memberikan peran yang sangat penting dalam memproduksi barang atau produk
secara efisien. Sejumlah Negara dapat meningkatkan perekonomiannya terutama
disebabkan oleh kemajuan teknologinya. Teknologi memberikan beberapa
pengaruh positif yang dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi suatu
Negara. Teknologi mampu mempertinggi efisiensi suatu produksi, mampu
menciptakan barang modal baru, dan mampu menghasilkan barang dengan mutu tinggi
yang bernilai ekonomi tinggi.
Sistem Sosial Dan Sikap Masyarakat
Dibeberapa Negara berkembang, system
social dan sikap masyarakat menjadi penghambat perkembangan ekonomi yang cukup
serius. Beberapa Kebiasaan atau adat istiadat yang secara tradisional dianut
oleh masyarakatnya menolak untuk menggunakan cara atau alat produksi yang lebih
produktif dan efisien. Masyarakat lebih menyukai menggunakan peralatan yang
tidak produktif atau tidak efisien. Pada masyarakat demikian akan sulit untuk
mencapai pertumbuhan ekonomi yang lebih baik.
Namun demikian, beberapa Negara memiliki
masyarakat dengan sikap yang dapat memberikan dorongan yang kuat terhadap
pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi akan lebih cepat Pada Masyarakat yang
memiliki sikap hemat, dan menabungkan uangnya untuk investasi. Diketahui bahwa
investasi memiliki korelasi positif terhadap pertumbuhan ekonomi.
Komentar atau kesimpulan saya
Pertumbuhan
ekonomi merupakan proses naiknya produk perkapita dalam jangka panjang. Kondisi perekonomian Indonesia di tahun 2011
diperkirakan oleh banyak pihak sebagai lebih baik daripada beberapa tahun
sebelumnya. Produk
Domestik Bruto (PDB) tahun 2011 tumbuh sebesar 6,5 persen dibandingkan dengan
tahun 2010. Sedangkan mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang
2012 sebesar 6,23 persen. Angka tersebut turun dibandingkan sepanjang 2011
sebesar 6,5 persen. Besarnya presentasi
pertumbuhan ekonomi tersebut karena faktor tanah dan kekayaan alam, mutu tenaga kerja dan penduduk, barang modal dan tingkat teknologi
serta sosial dan sikap masyarakat
Referensi: